- Sejak 2008 Menjadi Solusi Company Profile Bagi Beragam Perusahaan | Bikinprofil Dot Com | Solusi Website dan Company Profile | 03416500606 (Esia) | info@bikinprofil.com | http://www.bikinprofil.com -

THE BRAND CALLED YOU - by Tanadi Santoso



















Membangun Citra Diri dengan Personal Branding

Apa kesamaan antara Hermawan Kertajaya, Deddy Corbuzier, Dr. Boyke, dan Inul Daratista? Ya, betul. Mereka memiliki personal branding yang kuat. Kemudian, apa yang ada dalam fikiran Anda ketika mendengar kata branding? Saya yakin betul bahwa hanya dalam beberapa detik akan muncul di kepala Anda sekian puluh kata atau imaji yang memiliki kedekatan asosiasi dengan kata branding. Perusahaan besar, korporasi, periklanan, Landor, logo, mahal, dan sederet asosiasi lainnya. Dalam proses brainstorming semua kata atau objek yang muncul di atas adalah wajar. Namun dalam proses pengkajian komunikasi periklanan, beberapa kata di atas bisa jadi ada yang perlu dirontokkan alias tidak bisa masuk dalam kategori branding. Branding atau sering juga disebut sebagai brand building banyak dikaitkan dengan upaya sebuah perusahaan untuk membangun image. Image yang dimaksud tentunya harus memiliki nilai benefit di dalam memberikan sebuah persepsi tertentu yang umumnya bersifat positif. Kekuatan branding yang luar biasa dipandang sangat berpengaruh terhadap suksesnya bisnis sebuah perusahaan. The Brand Called You yang ditulis Peter Montoya bersama Tim Vandehey merupakan sebuah karya observasi terhadap sebuah aspek advertising yang banyak dilupakan orang kebanyakan. Bisnis konvensional kurang memandang perlunya sebuah Personal Branding dengan alasan bahwa corporate branding sudah cukup makan biaya mahal. Kalau ditambah dengan personal branding, berapa ribu US Dollar lagi yang harus dibelanjakan. Begitu alasan mereka. Peran seorang individu begitu esensial . Dikatakan bahwa semua manusia memiliki personal image, seperti cita rasa humor, tatanan rambut, cara berpakaian, makanan favorit dan lain sebagainya. Secara kolektif, sifat-sifat di atas akan membentuk gambaran mental diri Anda. Hal ini sangat berbeda dengan personal branding di mana dia akan mencari tahu bagaimana cara paling jitu menciptakan sebuah persepsi positif tertentu bagi klien-klien prospektif. Personal Branding tidak harus direlasikan dengan bos korporasi karena Montoya juga memasukkan kategori lain seperti bidang profesi (dokter, pengacara, arsitek dll) ke dalamnya. Peter Montoya, spesialis untuk personal branding memang menaruh perhatian lebih pada perkembangan ilmu tersebut. Melalui berbagai media seperti majalah, audio cd, website, dan buku-buku hasil karyanya, Montoya akan menjawab segala problema berkaitan dengan personal branding. Personal Branding adalah proses yang akan membawa skill, kepribadian, dan karakteristik unik seseorang dan kemudian membungkusnya menjadi sebuah identitas yang memiliki kekuatan lebih dibanding kompetitor lain. Personal Branding dipandang memiliki daya magis sebagai salah satu piranti penentu suksesnya sebuah bisnis. Dia adalah aspek alami tentang bagaimana seseorang mengevaluasi figure yang akan dia ajak kerja sama. Semua akan berjalan secara natural. Hanya tinggal bagaimana saja seseorang membangun personal branding-nya secara tepat. Akan ada banyak alat bantu yang diperlukan untuk membantu proses akselerasi pembentukan personal branding Anda. The Brand Called You ditulis sebagai sebuah pandangan alternatif jika cara konvensional tidak terlalu bisa diharapkan, maka personal branding harus digeber. Sekali Anda mampu menciptakan personal brand yang dahsyat, maka dengan sendirinya klien prospektif akan datang kepada Anda. Ciptakan nilai positif pada fikiran target audience Anda dan berikan alasan paling reasonable kenapa klien harus bekerja dengan Anda. Bisa dipastikan performa Anda akan dikenal secara luas sebagai pribadi yang menyenangkan dan mitra bisnis terpercaya. Branding ada sebelum selling dan marketing. Dia adalah sumber dari segalanya. Tanpa brand yang kuat, marketing tidaklah efektif dan selling akan menjadi usaha yang sia-sia belaka. Cara kerja Personal Branding pun sangat unik. Bagaimanapun rasionalitasnya pemikiran manusia, dalam hitungan 3-5 detik dia akan langsung memberikan persepsi tentang pribadi individu yang dihadapinya. Biasanya klien prospektif akan mempertimbangkan performa kantor Anda, kualitas kartu nama, penghargaan yang pernah Anda terima, siapa saja klien Anda, bagaimana keakuratan kerja Anda, dan tak kalah pentingnya cara Anda berbusana. Di bab kedua, Montoya akan menggali brand apa di balik pribadi dan perusahaan Anda. Ini termasuk karakteristik, atribut, dan leading atribut. Personal brand adalah sesuatu yang konkret dan orang akan dengan sangat mudah mengidentifikasikannya. Orang akan melakukan analisa karakteristik Anda dan segera memutuskan untuk menjalin kerja sama dengan Anda atau tidak. Anda pasti memiliki atribut personal yang melekat pada diri Anda dan pasti pula ada satu yang paling dominan. Ambil contoh Micahel Jordan. Semua orang tahu dia keturunan Afro-Americans, berkepala plontos, bertubuh jangkung, dan pemain basket paling top. Dari semua atribut tersebut, bahwa Jordan adalah pemain basket paling top disebut sebagai leading atribut yang berarti adalah personifikasi utama dari dirinya. Dan orang mengenal dia memang sebagai pemain basket paling top. Meletakkan hal paling mendasar pada personal brand adalah penting. Intinya adalah bahwa Anda harus berbeda dari kompetitor Anda. Diferensiasi adalah krusial. Aa Gym misalnya. Di negeri ini ada banyak sekali pemuka agama yang memang mengemban misi suci untuk menyuarakan kedamaian. Memberikan pesan kepada umat untuk selalu berbuat kebajikan. Dari sekian banyak tokoh agama di Indonesia, rasa-rasanya hanya KH. Abdullah Gymnastiar yang mendapatkan tempat di hati masyarakat. Bukan hanya umat Islam saja yang bisa merasakan kesejukan siraman rohani beliau. Umat agama lain pun menaruh simpati kepada Aa Gym. Tidak heran juga jika majalah Time di Amerika sana menulis profil Aa Gym sebagai figur paling berpengaruh di Indonesia. Strategi Branding juga dikupas habis dalam bahasan spesialisasi. Betul. Anda harus mempersempit bidang keahlian Anda. Jangan terlibat pada bidang keahlian yang terlalu luas. Ketidakfokusan terhadap bidang yang Anda hadapi bisa jadi bumerang bagi diri Anda sendiri. Lihat saja bagaimana trio Warkop DKI (Dono Kasino Indro) bisa eksis di dunia seni lawak hinggas dua anggotanya dipanggil Tuhan. Mereka sukses karena konsisten pada keahlian yang mereka miliki. Seni menghibur khalayak. Unsur penting selanjutnya adalah positioning. Ketika orang mendengar nama Deddy Corbuzier, mungkin yang langsung terbayang adalah alis tebal, busana serba hitam, sendok bengkok, dan kekuatan magis lainnya. Corbuzier mampu menancapkan positioning yang kuat di dalam fikiran masyarakat bahwa dirinya adalah mentalist yang menjadi simbol tukang sulap hebat di Indonesia. Itulah positioning. Bagaimana cara agar upaya branding yang Anda lakukan tepat sasaran? Ada banyak media yang bisa memperlancar usaha Anda, Diantaranya dengan direct mail, jejaring bisnis, seminar, peran public relations, dan situs personal. Semua bisa bersifat efektif asal memuat value yang Anda miliki, kemampuan, spesialisasi, dan positioning. Selain media di atas, Montoya juga melihat bahwa ada piranti berkekuatan super yang akan mampu memperkuat personal branding Anda seperti personal logo, brosur, kartu pos personal, dan advertising. Gus Dur adalah satu dari sekian sedikit figur publik yang mempergunakan teknologi dot com untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Dengan Gusdur.net, mantan presiden RI ini menyuarakan opini politik, memberikan informasi kegiatan politik maupun sosial beliau serta menjawab berbagai persoalan masyarakat secara online. Personal Branding yang sangat hebat. Paling penting dari semua hal tersebut adalah bagaimana Anda tetap menjaga kualitas personal branding Anda. Konklusi ini dipaparkan di akhir bagian. Bisa jadi ini adalah bagian yang paling susah karena sekali Anda gagal mempertahankan personal brand Anda, maka yang terjadi adalah Anda tenggelam dengan sendirinya dan khalayak mengetahui Anda hanya sebagai pecundang belaka. Lain tidak. Personal branding punya dampak yang sangat hebat jika Anda berhasil mengaplikasikannya. Bagi para businessman, ini akan menggelembungkan pundi-pundi hasil kegiatan selling Anda dengan angka yang sangat fantastis bahkan. Buku ini sangat cocok bagi para figur publik entah itu tokoh politik, artis, tokoh masyarakat, ataupun businessman yang memandang perlunya brand building untuk diri mereka sendiri. Selamat bercermin dan melihat bagaimana performance Anda saat ini. Menjual tidak?

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan memberikan komentar untuk Bikinprofil Dot Com disini :